Sourdough

Roti sourdough merupakan salah satu jenis roti tertua di dunia, dengan sejarah yang berumur lebih dari 6000 tahun. Awalnya ditemukan di Mesir sekitar 4000 SM, sourdough dibuat dengan mencampurkan tepung dan air yang difermentasi secara alami oleh ragi liar dan bakteri asam laktat, sehingga menghasilkan rasa asam khas dan tekstur roti yang unik.

 Seiring waktu, teknik pembuatan sourdough menyebar ke berbagai wilayah seperti Eropa, terutama Romawi dan Prancis, serta Amerika, khususnya pada masa Demam Emas di California abad ke-19. Starter sourdough menjadi sangat penting karena pengembang kimiawi belum ditemukan saat itu, membuat roti ini menjadi makanan pokok bagi banyak komunitas.

    Proses fermentasi alami dalam sourdough melibatkan mikroorganisme yang secara alami terdapat di udara dan bahan, sehingga memberikan keunikan rasa, aroma, dan ketahanan roti tanpa pengawet. Hal ini berbeda dengan roti modern yang menggunakan ragi instan sehingga rasanya lebih netral dan teksturnya berbeda.        

    Di era modern, sourdough kembali populer sebagai roti sehat yang kaya manfaat dan menjadi tren di kalangan penggemar kuliner. Popularitas ini juga didorong oleh penggemar yang menghargai proses pembuatan yang tradisional dan cita rasa yang otentik dari fermentasi alami.

    

    

   

    

SOURDOUGH MENURUT
BEBERAPA AHLI TERKEMUKA

Boudin dikenal sebagai pencipta dan pelestari “San Francisco Sourdough”, salah satu sourdough paling terkenal di dunia. Ia memadukan tradisi roti Prancis dengan ragi liar khas San Francisco. Boudin Bakery hingga kini masih menggunakan starter asli dari tahun 1849. - Isidore Boudin (Boudin Bakery, San Francisco, 1849).

Ia tidak membuat sourdough, tapi berperan besar dalam memahami proses fermentasi secara ilmiah.
Penemuannya tentang mikroorganisme dan fermentasi alami membantu menjelaskan bagaimana sourdough bekerja. - Louis Pasteur (ilmuwan Prancis, 1822–1895)

Baker dan Peneliti Modern menghidupkan kembali tren sourdough modern di abad ke-21 dengan teknik artisan, buku, dan pelatihan di seluruh dunia. - Chad Robertson (Tartine Bakery, AS) dan Richard Bertinet (Prancis–Inggris).

  1. Inspiration. We begin by seeking inspiration from various sources, exploring trends, and brainstorming ideas to fuel creativity.
  2. Concept. Once inspired, we refine our ideas, developing a clear concept and direction for the project.
  3. Design. With a solid concept in place, our team dives into the design and creation phase, bringing ideas to life.
  4. Feedback. We value collaboration and gather feedback to refine our work, ensuring it aligns with your vision.
  5. Delivery. The final step involves delivering the polished project, ready to captivate your audience and achieve your goals.
  1. Inspiration. We begin by seeking inspiration from various sources, exploring trends, and brainstorming ideas to fuel creativity.
  2. Concept. Once inspired, we refine our ideas, developing a clear concept and direction for the project.
  3. Design. With a solid concept in place, our team dives into the design and creation phase, bringing ideas to life.
  4. Feedback. We value collaboration and gather feedback to refine our work, ensuring it aligns with your vision.
  5. Delivery. The final step involves delivering the polished project, ready to captivate your audience and achieve your goals.

© Copyright 2025 Mobirise - All Rights Reserved

Drag & Drop Website Builder